Hari rabu 15 april 2020, telah
terhitung sejak tulisan ini ditulis korban yang mengalami positif COVID-19
terkonfirmasi ada 1,973,715 orang diseluruh dunia, dan korban
manusia yang positif oleh virus ini setiap hari selalu bertambah. Terus yang
jadi pertanyaan apakah dampak dari pandemi COVID-19 di dunia.?
World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa
Coronaviruses (Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi
virus ini disebut COVID-19. Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai
penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV)
dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Virus Corona adalah zoonotic yang
artinya ditularkan antara hewan dan manusia.
Sampai saat ini
terdapat 93 negara yang mengkorfirmasi terkena virus Corona. Penyebaran virus
Corona yang telah meluas ke berbagai belahan dunia dan membawa dampak positif
dan negatif bagi dunia.
Dampak negatif Virus Corona juga berdampak pada investasi
karena masyarakat akan lebih berhati-hati saat membeli barang maupun
berinvestasi. Virus Corona juga memengaruhi proyeksi pasar. Investor bisa menunda
investasi karena ketidakjelasan supply chain atau akibat asumsi pasarnya
berubah.
Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund
(IMF) menyatakan ekonomi dan keuangan global saat ini tengah mengalami krisis
akibat pandemi virus corona (COVID-19). Lantaran virus ini telah mewabah di
hampir seluruh negara dan sekaligus melumpuhkan ekonomi.
Di lain sisi, virus Corona tidak
hanya berdampak negatif, namun juga dapat memberikan dampak positif bagi dunia.
Covid-19 menunjukkan pengaruh positif
terhadap polusi udara secara global contohnya saja Di China, tingkat emisi
berkurang 25% di awal tahun, ketika orang-orang diperintahkan untuk tinggal di
rumah. Pabrik-pabrik tutup dan penggunaan batu bara di enam pembangkit listrik
terbesar China merosot hingga 40%. Proporsi hari-hari dengan "kualitas
udara baik" naik 11,4% dibandingkan waktu yang sama pada tahun lalu di 337
kota di seluruh China, menurut Kementerian Ekologi dan Lingkungan.
Di Eropa, pencitraan satelit
menunjukkan emisi nitrogen dioksida (NO2) memudar di atas Italia utara.
Fenomena sama terjadi di Spanyol dan Inggris.
Di New York, AS. Emisi karbon lebih
rendah 50% daripada biasanya.
Jalandhar, India. Menurunnya tingkat
polusi udara membuat pegunungan Himalaya bisa terlihat lagi semenjak 30 tahun.
Namun jika ada hikmah yang bisa kita
ambil dari situasi ini, pendemi virus membuat lingkungan mengalami perubahan
yang lebih baik. Maka dari itu mungkin benar apa yang dikatakan orang-orang,
bumi lagi tengah beristirahat.
No comments:
Post a Comment