Kuliah online merupakan hal
yang baru di kalangan pelajar atau mahasiswa, kebijakan kuliah online itu
keluar setelah covid-19 hadir dan mengancam kesehatan manusia dengan mewabahnya
virus ini maka di ambillah kebijakan social distancing dan segala kegiatan
sebaiknya di lakukan di rumah.
Kebijakan kuliah online di ambil agar
proses belajar tetap berjalan di tengah mewabahnya virus ini. Sejumlah kampus seperti
Polstat STIS telah menerapkan pjj (perkuliahan jarak jauh) sebagai salah satu
kebijakan belajar secara online di rumah masing-masing agar aktivitas belajar
selama kuliah tetap berjalan.
Pjj diharapkan sebagai salah satu
solusi untuk tetap berjalannya proses belajar mengajar kuliah namun pandangan
mahasiwa tidak sesuai realitas dikarenakan banyaknya keluhan mahasiswa yang
menurut mereka malah membebani dengan berbagai alasan.
Alasan-alasan mahasiwa kebanyakan
dari susahnya memahami materi yang diberikan, sebab tidak mudah memahami mata
pelajaran seperti belajar secara kontak langsung dengan dosen.
Mahasiswa yang tinggal di kampung pun
susah dalam mengikuti kegiatan kuliah online dikarenakan jaringan yang tidak begitu
kuat. Di satu sisi kuliah online juga menguras perekonomian para mahasiswa bagaimana
tidak untuk melakukan kuliah kita harus menggunakan aplikasi seperti youtube
atau sosial media dan juga membutuhkan kuota yang cukup besar.
Selain itu tugas-tugas yang di
berikan pun rumayan banyak daripada penjelasan materi yang diberikan dan juga dengan
deadline yang cukup singkat yang membuat psikis mahasiswa cukup membuat stress.
Kita jangan melihat satu sudut
pandang saja akan tetapi kita harus melihat sisi sudut yang lain, yaitu pentingnya
pengorbanan untuk mendapatkan suatu ilmu, ketahuilah bahwa yang namanya ilmu
itu perlu juga pengorbanan baik pengorbanan harta maupun tenaga.
TPKI merupakan suatu mata kuliah yang
memiliki singkatan dari Teknik Penulian Karya Ilmiah.
TPKI adalah suatu contoh mata kuliah
yang begitu banyak tugas, walaupun begitu bukan tanpa sebab kenapa mahasiswa
nya harus rajin dalam menulis seperti blog contohnya dan latihan membuat
laporan.
Alasan dibalik semua itu karena di
masa depan nanti kita harus terbiasa dalam membuat laporan dan harus menguasai
konsep sepenuhnya. Ibarat kata berakit-rakit ke hulu, berenang kita ke tepian,
bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
Semua itu kita harus berkorban karena
tak ada ilmu yang sia-sia.
Saya pun bersyukur dalam matakuliah ini
difasilitasi dengan sebuah video call meeting grup dalam mengajar, sehingga
mahasiswa nya dapat memahami konsep dengan cara didampingi langsung oleh dosen
pengajar.